TUMBUH KEMBANG ANAK

SPEECH DELAY

Saat ini, anak ke dua ku, Aisyah memasuki bulan ke 18, tetapi tumbuh kembangnya ada yang membuatku khawatir. Pertama, Aisyah sampai saat ini baru bisa mengucapkan tidak lebih dari 5 kata, dan itu pun saya ragu apakah dia mengerti dari kata yang dia ucapkan atau tidak. Ke dua, ubun ubun Aisyah belum tertutup sama sekali, masih lebar. Kemudian kami melakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak di Rumah Sakit dekat rumah, dokter tersebut menginformasikan bahwa Aisyah mengalami keterlambatan bicara / Speech Delay, tetapi dokter ingin memastikan bahwa keterlambatan ini bukan berasal dari organ yang tidak bekerja dengan baik, maka dari itu dokter meminta kami untuk mengetes pendengaran Aisyah dengan Test BERA / Bera Test. Dan untuk ubun ubun yang belum menutup ditunggu sampai usia 24 bulan, jika belum menutup juga maka, akan dilakukan CT Scan kepala untuk tindakan lebih lanjut. (sedih sekali mendengarnya)

Tes BERA (brainstem evoked response audiometry) adalah pemeriksaan untuk mengukur aktivitas gelombang otak yang merespons klik atau nada tertentu. Pemeriksaan ini merupakan metode yang efektif untuk mengukur bagaimana telinga menerima suara dan mengirimkannya ke otak melalui saraf pendengaran.

Dokter tersebut merekomendasikan ke rumah sakit lain, karena di rumah sakit itu tidak ada alat yang mendukung untuk tes bera,. Lalu, beberapa hari kemudian, kami ke rumah sakit yang dituju dan betapa shock nya melihat estimasi biaya yang besar belum lagi, terbayang serangkaian terapi yang akan dilakukan nanti, karena tabungan kami tidak mencukupi, akhirnya kami pulang kembali dan tidak jadi melakukan Tes bera di tempat tersebut. Berhari hari mencari informasi tentang tumbuh kembang khususnya speech delay ini. Langkah yang kami lakukan di rumah adalah dengan Tidak menyalakan TV sama sekali dan sudah berlangsung sebulan anak anak tidak menonton TV, Gadget pun sangat sangat dibatasi sebisa mungkin tidak bermain gadget. Gadget boleh diberikan dengan pendampingan dan sebagai media belajar.

Saya sebagai ibu rumah tangga yang 24/7 bersama Aisyah, juga membantu memberikan stimulus berupa mengajak nya bicara terus menerus, terkadang ia mau mengulang perkataan saya, terkadang tidak mau. Jika mengulang pun intonasinya sangat tidak jelas. Sebenarnya Aisyah mempunyai kemauan bicara yang banyak tapi dia hanya mengeluarkan suara yang tidak bermakna. sebagai contoh saat dia berekspresi kaget akan sesuatu :
“Waaah, apecyacyou hisuykma chaaa” entahlah itu dia asal bunyi saja, tanpa ada kata yang bermakna.

Sebulan berlalu, Aisyah masih belum menunjukan tanda tanda perbaikan yang signifikan, sangat stress pastinya. Akhirnya kami mendapat informasi dari dokter yang berbeda bahwa Speech Delay ini dapat di cover oleh BPJS Kesehatan, dengan alur yang tidak sedikit pastinya. untuk Alurnya bagaimana nanti akan ku ceritakan lebih detail lagi setelah semua rangkaian Terapi dijalani ya…

Semoga ibu dan bapak yang sedang berjuang untuk tumbuh kembang anaknya juga dimudahkan jalannya ya. Semangat ! kalau ada saran harus bagaimana, boleh tulis di kolom komentar ya, semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. aamiin

Tinggalkan komentar